Jurnalis Agung
PUNCAK - Pasar Tradisional Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Pegunungan, mendadak berdenyut lebih kencang. Semangat baru membuncah saat para prajurit dari Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya (KJ) Pos Sinak Pasar turun tangan langsung. Melalui program pemberdayaan bertajuk “Ksatrata”, mereka tak hanya membeli, tetapi memborong hasil bumi masyarakat, sebuah langkah nyata untuk menguatkan ketahanan ekonomi di wilayah pegunungan yang seringkali dilupakan.
Sejak mentari pagi menyapa, wajah-wajah mama Papua yang membawa tumpukan umbi-umbian, sayuran segar, dan buah-buahan tropis merekah penuh senyum. Dagangan mereka tak tersisa, tandas dibeli oleh para prajurit. Namun, di balik transaksi jual beli ini, terjalinlah keakraban yang menghangatkan hati, sebuah jembatan komunikasi antara petani dan aparat keamanan yang menjadi penjaga negeri.
Komandan Pos Sinak Pasar mengungkapkan bahwa program Ksatrata dirancang khusus untuk memberikan suntikan energi bagi masyarakat yang berada di daerah dengan kerentanan ekonomi.
“Kesejahteraan adalah pilar utama keamanan. Lewat Ksatrata, kami ingin memastikan setiap tetes keringat dan kerja keras para petani di Sinak dihargai sebagaimana mestinya. Memborong hasil tani ini lebih dari sekadar transaksi, ini adalah ruang bagi ekonomi lokal untuk berlari kencang, ” tegasnya. Senin (8/12/2025).
Ia menambahkan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata dari pendekatan teritorial TNI yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan pembangunan kepercayaan yang kokoh bersama masyarakat.
“Kami hadir untuk bersama-sama membangun, ” tuturnya.
Rasa syukur terpancar jelas dari wajah Mama Yohana, salah satu mama Papua yang merasakan langsung manfaat program ini. Ia bercerita tentang betapa sulitnya akses dan tantangan geografis yang kerap membuat hasil panennya tak terserap pasar.
“Hari ini semua sayur habis dibeli TNI. Kami senang sekali, bisa bawa pulang uang lebih untuk keluarga, ” ucapnya dengan mata berkaca-kaca penuh haru, sambil menggendong noken berisi barang dagangan yang kini telah ludes.
Lebih dari sekadar transaksi ekonomi, program ini juga menjadi sarana penguatan komunikasi sosial antara Satgas dan warga. Para prajurit tak hanya bertindak sebagai pembeli, tetapi juga menjadi kawan mengangkat beban, pendengar setia aspirasi, dan teman berbincang hangat. Mereka hadir untuk melayani, bukan sekadar menjaga.
Pasi Ter Satgas Yonif 142/KJ, Kapten Inf Rendy Pradipta, menegaskan komitmen mereka untuk terus memperluas jangkauan program seperti Ksatrata selama masa penugasan di wilayah Papua Pegunungan.
“Satgas 142/KJ bertekad menjaga kedamaian di Puncak sekaligus memastikan denyut nadi ekonomi masyarakat tetap bersemangat. Kami ingin masyarakat merasakan bahwa TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai mitra yang turut memperkuat kualitas kehidupan mereka, ” jelasnya.
Inisiatif Ksatrata ini adalah bukti tak terbantahkan bahwa pengabdian prajurit TNI merentang luas, tak hanya di garis depan pertahanan, tetapi juga meresap dalam setiap denyut kehidupan masyarakat. Dari hiruk pikuk pasar tradisional Sinak, semangat kebersamaan antara TNI dan rakyat kembali mengalir deras, menyalakan harapan akan sebuah Papua yang harmonis, makmur, dan kian sejahtera.
Updates. 
