Jurnalis Agung
LANNY JAYA - Di tengah hamparan hijau Kampung Nenggeagin, Distrik Nenggeagin, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, sebuah program sederhana namun sarat makna kembali menghadirkan senyum dan harapan. Program Rosita, yang digagas oleh Satgas Yonif 408/Sbh melalui Pos Nenggeagin, pada Selasa (18/11/2025) ini, menjadi bukti nyata bagaimana perhatian tulus dapat memantik denyut kehidupan ekonomi masyarakat pedalaman.
Sejak mentari pagi mulai menyapa, halaman kampung seketika ramai oleh kehadiran para mama Papua. Tangan-tangan terampil mereka membawa hasil kebun yang menjadi tumpuan hidup: ubi jalar yang ranum, keladi yang segar, aneka sayuran hijau, hingga rempah-rempah khas Bumi Cenderawasih. Sorot mata mereka berbinar menyambut kedatangan para prajurit Satgas, karena bagi mereka, kegiatan ini bukan sekadar transaksi jual beli, melainkan sebuah pengakuan dan penghargaan atas peluh yang tertumpah di ladang.
Kapten Inf Subur, Danpos Nenggeagin, menjelaskan lebih dalam mengenai esensi dari Program Rosita ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian integral dari komitmen Satgas untuk membangkitkan dan memperkuat roda perekenomian masyarakat di wilayah binaan.
“Kegiatan ini kami laksanakan untuk mendukung perekonomian warga. Dengan memborong hasil tani mereka, kami ingin menunjukkan bahwa jerih payah masyarakat sangat kami hargai. Rosita bukan hanya tentang membeli hasil kebun, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal sekaligus mempererat hubungan dengan warga, ” ujar Kapten Inf Subur.
Ia menambahkan, tantangan terbesar yang dihadapi para petani di Nenggeagin adalah akses pasar yang terbentang jauh. Program Rosita hadir sebagai jembatan, memastikan bahwa setiap hasil kerja keras mereka memiliki nilai dan tersalurkan dengan baik, memberikan kelegaan dan semangat baru.
Perasaan haru dan syukur tergambar jelas di wajah Mama Yohana Wanimbo, salah satu tokoh perempuan di Kampung Nenggeagin. Baginya, kehadiran dan dukungan dari TNI bukan hanya sekadar bantuan materi, tetapi juga sebuah suntikan motivasi yang luar biasa.
“Terima kasih bapak-bapak TNI sudah datang beli hasil kebun kami. Ini sangat bantu kami untuk kebutuhan sehari-hari. Kami tambah semangat tanam dan kerja di kebun, ” tutur Mama Yohana Wanimbo dengan nada penuh kehangatan.
Lebih dari sekadar mendongkrak ekonomi, inisiatif ini juga berhasil membangkitkan semangat warga dalam menjaga ketahanan pangan kampung. Satgas Yonif 408/Sbh berharap, pola pemberdayaan yang berfokus pada apresiasi hasil bumi ini dapat menciptakan siklus positif yang berkelanjutan, terutama bagi para mama Papua, yang merupakan pilar utama ekonomi keluarga.
Komitmen Satgas Yonif 408/Sbh terhadap Program Rosita ditegaskan akan terus berlanjut selama masa penugasan mereka. Harapannya, setiap tetes keringat masyarakat akan mendapatkan imbalan yang setimpal.
“Kami ingin memastikan setiap hasil kerja masyarakat mendapatkan nilai yang layak. Membeli langsung hasil tani mereka bukan sekadar kegiatan ekonomi, tetapi cara kami membangun kepercayaan, kebersamaan, dan harapan, ” tutup Kapten Subur.
Melalui langkah-langkah nyata seperti Program Rosita, Satgas Yonif 408/Sbh terus menorehkan jejak positif, membawa energi baru dan harapan yang lebih cerah bagi kehidupan masyarakat di pedalaman Papua.
(jurnalis)
