PUNCAK - Di tengah keheningan Puncak Papua, kini terdengar gemericik air yang membawa kehidupan baru bagi warga Kampung Angengen di Distrik Yugumoak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kehadiran Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya melalui program Air Bersih telah mengubah lanskap harapan di wilayah yang sebelumnya berjuang mendapatkan akses vital ini.
Bukan sekadar menjaga garis pertahanan, para prajurit TNI ini memilih untuk mengalirkan kepedulian dengan menggandeng masyarakat. Dengan semangat gotong royong yang tak kenal lelah, medan terjal di lereng pegunungan berhasil ditaklukkan. Peralatan sederhana yang digunakan tak mengurangi arti perjuangan mereka dalam membuka saluran air dari sumber mata air alami hingga akhirnya air jernih mengalir deras ke bak penampungan utama di jantung kampung.
“Air adalah kehidupan. Kami ingin masyarakat Angengen bisa menikmati air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan air ini, kami berharap kesehatan warga meningkat dan anak-anak dapat tumbuh dengan baik, ” ujar Lettu Inf Destianto K., Danpos Angengen, pada Sabtu (8/11/2025) usai peresmian saluran air bersih.
Lettu Destianto menambahkan, inisiatif ini merupakan manifestasi nyata dari upaya Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat Papua, menyentuh langsung kebutuhan paling mendasar mereka. Baginya, air lebih dari sekadar kebutuhan fisik; ia adalah simbol kehidupan dan harapan yang tak ternilai.
Perasaan haru tak dapat disembunyikan oleh Bapak Yonas Murib (52), seorang tokoh masyarakat Kampung Angengen. Pengalaman pahit harus menempuh perjalanan jauh ke hutan demi air kini berganti dengan kelegaan yang mendalam.
“Selama ini kami harus berjalan jauh ke hutan hanya untuk mengambil air. Sekarang air sudah mengalir sampai ke rumah kami. Terima kasih untuk bapak-bapak TNI, kalian sudah seperti keluarga kami sendiri, ” ucap Yonas dengan mata berkaca-kaca.
Yonas melanjutkan, kehadiran Satgas di wilayah mereka tidak hanya meninggalkan jejak pembangunan fisik, namun lebih dari itu, membawa perhatian tulus yang menyentuh kesejahteraan masyarakat.
“Mereka tidak datang hanya membawa senjata, tapi juga membawa kasih dan kepedulian. Sekarang anak-anak bisa mandi dan ibu-ibu bisa masak dengan tenang, ” imbuhnya, menggambarkan perubahan signifikan yang dirasakan.
Aliran air yang kini membasahi Kampung Angengen bukanlah sekadar hasil kerja keras fisik semata. Ia adalah representasi dari mengalirnya persaudaraan yang tulus antara TNI dan rakyat Papua. Program yang terkesan sederhana ini membuktikan bahwa pengabdian sejati tidak diukur dari megahnya proyek, melainkan dari keikhlasan hati dan manfaat nyata yang meresap di kehidupan masyarakat.
“Kami percaya, ketika rakyat tersenyum, itulah kemenangan sejati bagi seorang prajurit, ” tutup Lettu Destianto dengan keyakinan penuh.

Updates.