PUNCAK - Di tengah teriknya matahari Puncak, Papua, Selasa (16/12/2025), kehangatan kebersamaan terpancar dari Kampung Julukoma. Prajurit TNI dari Pos Julukoma Satgas Pamtas RI–PNG Yonif 732/Banau tak hanya berjaga di garis depan, tetapi juga mengulurkan tangan untuk merawat tempat ibadah masyarakat.
Kegiatan karya bakti ini bukan sekadar membersihkan lingkungan, melainkan wujud nyata kepedulian mendalam terhadap kehidupan sosial dan spiritual warga perbatasan. Dipimpin oleh Sertu Riksy, para prajurit bersama warga bahu-membahu menyapu, mencangkul, dan memangkas rumput liar serta dedaunan yang mengotori area Gereja Julukoma. Semangat gotong royong kental terasa, mengubah halaman gereja menjadi lebih bersih, rapi, dan nyaman untuk kegiatan keagamaan.

“Karya bakti ini adalah wujud kepedulian dan sinergi Satgas Pamtas Yonif 732/Banau dengan masyarakat. Gereja memiliki peran penting sebagai pusat kegiatan rohani warga. Dengan ikut merawat lingkungannya, kami ingin menciptakan suasana ibadah yang lebih baik sekaligus mempererat hubungan TNI dan masyarakat. Hubungan yang kuat dengan warga adalah kunci dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan wilayah perbatasan, ” ujar Lettu Inf Dismas, Komandan Pos Julukoma.
Bagi masyarakat Kampung Julukoma, kehadiran prajurit TNI menyentuh hati. Krey, salah satu perwakilan jemaat, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak TNI dari Pos Julukoma. Mereka tidak hanya menjaga keamanan perbatasan, tetapi juga peduli terhadap kebersihan gereja kami. Ini menunjukkan ketulusan dan kepedulian yang nyata. Semoga kebersamaan seperti ini terus terjaga, ” ungkap Krey.
Lebih dari sekadar tugas menjaga kedaulatan negara, aksi para prajurit Banau ini menegaskan peran TNI sebagai mitra sejati masyarakat dalam membangun tatanan kehidupan yang harmonis di sudut-sudut terpencil Indonesia. Semangat kemanunggalan TNI-Rakyat terpatri kuat, menghadirkan rasa aman dan damai di hati setiap warga perbatasan.
