PANIAI - Sebuah pemandangan hangat terpancar dari Distrik Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Minggu (14/12/2025). Di tengah hiruk pikuk tugas pengamanan perbatasan, Prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI–PNG Mobile 2025 Yonif 4 Marinir justru memilih untuk merajut kebersamaan melalui kegiatan pembangunan Masjid Al-Mubarak. Ini bukan sekadar proyek bangunan, melainkan wujud nyata pengabdian tulus dari Korps Marinir TNI AL yang menyentuh hati.
Sejak mentari pagi menyapa, suasana penuh semangat terlihat di lokasi. Para prajurit Marinir dengan sigap bahu-membahu bersama warga setempat. Tangan-tangan kokoh mengangkat material, merangkai rangka bangunan, bahkan tak ragu membersihkan lingkungan sekitar. Ada aura kekeluargaan yang kental terasa, mencerminkan nilai luhur gotong royong yang hidup dan bertumbuh di tanah Papua.

Kehadiran seragam loreng di tengah aktivitas pembangunan ini disambut dengan senyum lebar oleh masyarakat. Mereka merasakan langsung kepedulian dan sentuhan hangat dari para penjaga perbatasan yang tak hanya fokus pada tugas pokoknya, tetapi juga hadir untuk membangun jembatan hati.
Letkol Marinir Surya Affandy Novyanto, M.Tr.Opsla., Komandan Satgas Pamtas RI–PNG Mobile 2025 Yonif 4 Marinir, menjelaskan lebih dalam makna di balik kegiatan ini.

"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat binaan. Kami berharap kehadiran prajurit Satgas Yonif 4 Marinir dalam pembangunan Masjid Al-Mubarak tidak hanya mempercepat proses pembangunan, tetapi juga semakin mempererat ikatan sosial dan kebersamaan antara TNI dan masyarakat, " ujar Letkol Marinir Surya Affandy Novyanto.
Lebih dari sekadar tempat ibadah, pembangunan Masjid Al-Mubarak ini diharapkan menjadi pusat aktivitas keagamaan yang menumbuhkan kedamaian dan kerukunan bagi seluruh warga Distrik Enarotali. Ini adalah bukti nyata bahwa kehadiran TNI di Papua adalah untuk melayani, mengabdi, dan tumbuh bersama rakyat, menciptakan harmoni di setiap jengkal Tanah Papua.

Jefri Jayapura