PUNCAK JAYA - Di Kampung Dokome Distrik Yamo, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah yang diselimuti kesedihan, Rabu (12/11/2025), hadir secercah kehangatan tak terduga. Keluarga Bapak Marten Matri berduka atas kehilangan anggota keluarga, namun di tengah tangis, kehadiran prajurit TNI dari Satgas Yonif 613/Raja Alam Papua menjadi penyejuk hati. Mereka datang bukan sekadar memenuhi kewajiban, melainkan untuk berbagi rasa dan menguatkan, membuktikan bahwa di balik seragam loreng tersembunyi ketulusan yang merangkul.
Sesampainya di rumah duka, para prajurit sigap membantu mempersiapkan keperluan upacara, menata tempat duduk, bahkan menyediakan logistik sederhana. Di sela kesibukan itu, ucapan belasungkawa mengalir tulus, disampaikan dengan hormat dan keakraban.
“Kami datang untuk ikut merasakan duka keluarga. TNI tidak hanya hadir saat masyarakat butuh keamanan, tapi juga saat mereka sedang berduka. Inilah bentuk nyata dari pembinaan teritorial, hadir di tengah rakyat dalam suka maupun duka, ” ujar Danpos Dokome, Kapten Inf Sudarno, di lokasi kegiatan.
Kehadiran mereka disambut haru oleh keluarga almarhum dan seluruh warga. Bagi mereka, kedatangan TNI lebih dari sekadar kepedulian, melainkan penghiburan sejati di tengah kehilangan yang mendalam.
“Kehadiran Bapak-bapak TNI di rumah kami bukan hanya memberikan semangat dan kekuatan, tetapi juga menjadi penghiburan yang tulus di tengah kehilangan ini. Kami sekeluarga sangat menghargai perhatian dan bantuan yang telah diberikan, ” ungkap Bapak Marten, tuan rumah duka, matanya berkaca-kaca.
Dalam keheningan yang penuh rasa kekeluargaan, terlihat para prajurit duduk bersila bersama warga, mendengarkan cerita, dan menenangkan anak-anak yang kehilangan orang terkasih. Sebuah pemandangan sederhana namun sarat makna, menggoreskan luka menjadi kekuatan.
Tak hanya mengulurkan tangan, tim kesehatan Satgas Yonif 613/Raja Alam juga membuka pelayanan kesehatan gratis bagi warga Kampung Dokome, memastikan kondisi kesehatan mereka tetap terjaga di tengah situasi emosional yang pelik.
“Kami ingin memastikan masyarakat tetap sehat, terutama saat masa duka seperti ini. Kehadiran kami bukan hanya untuk membantu secara fisik, tapi juga untuk menenangkan hati, ” ujar salah satu personel kesehatan Satgas.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, melainkan sebagai sahabat sejati rakyat. Di tanah Papua, mereka membawa kasih, harapan, dan ketenangan, memperkuat jalinan kepercayaan sejalan dengan visi Papua damai dan penuh kasih dari Koops Habema.
“TNI adalah bagian dari rakyat. Kami ingin rakyat Papua tahu bahwa mereka tidak sendiri. Dalam suka maupun duka, kami akan selalu hadir, ” tutup Kapten Inf Sudarno dengan keyakinan.
Di Kampung Dokome, kesedihan perlahan berganti kekuatan. Kehangatan, solidaritas, dan kasih yang ditunjukkan prajurit TNI menghadirkan pelita di tengah duka, melampaui sekat peran militer. Pesan mendalam tersirat dalam setiap langkah mereka: TNI menjaga Papua bukan hanya dengan senjata, tetapi dengan hati.
(PERS)

Updates.