Prajurit TNI dan Warga Kuyawage: Kebersamaan Sucikan Gereja

    Prajurit TNI dan Warga Kuyawage: Kebersamaan Sucikan Gereja

    LANNY JAYA - Di tengah keheningan pegunungan Papua yang megah, sebuah pemandangan inspiratif terhampar di Kampung Luarem, Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya. Prajurit TNI dari Pos Kotis Kuyawage Satgas Yonif 408/Sbh, yang biasanya bertugas menjaga keamanan, kali ini mengayunkan sapu dan cangkul dengan semangat gotong royong yang tulus. Pada Kamis (06/11/2025), mereka tak hanya menjalankan tugas, namun merajut kasih dan persaudaraan melalui kegiatan Karya Bhakti membersihkan Gereja Baptis setempat.

    Bayangkan, para ksatria penjaga perbatasan ini, dengan hati lapang, turut serta membersihkan setiap sudut gereja. Mulai dari ruang ibadah yang khusyuk hingga halaman yang kelak menjadi tempat berkumpulnya jemaat. Tujuannya sederhana namun mulia: menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan damai bagi seluruh umat untuk menjalankan ibadah.

    Semangat kebersamaan yang terpancar begitu kuat, menyatukan prajurit dan warga Kampung Luarem. Mereka bekerja bahu-membahu, menciptakan harmoni yang menyentuh hati. Apalagi bagi para jemaat, momen ini membawa kehangatan tersendiri.

    Gembala Kindis, salah satu tokoh gereja yang hadir, tak mampu menyembunyikan rasa harunya. "Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Satgas yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membersihkan gereja Kami. Aksi gotong royong ini tidak hanya membantu menciptakan lingkungan gereja yang bersih, tetapi juga menjadi bentuk dukungan moral yang berarti bagi seluruh jemaat, " ujarnya dengan penuh rasa syukur.

    Ia melanjutkan harapannya, "Saya berharap hubungan yang terjalin erat antara masyarakat dan aparat keamanan ini akan terus berlanjut dalam harmoni dan kedamaian." Di tanah Papua, gereja memiliki makna yang mendalam; ia adalah denyut nadi peradaban, mercusuar harapan, dan tempat berlindung bagi masyarakat. Ketika prajurit TNI hadir untuk membersihkannya, mereka sejatinya sedang menguatkan harapan dan merawat denyut peradaban itu sendiri.

    Pesan penting juga disampaikan oleh Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, usai menerima laporan kegiatan ini. Beliau menekankan peran vital TNI dalam menjaga simbol-simbol peradaban di Papua.

    "Gereja, sama halnya dengan Masjid, Pura, atau Vihara, bukanlah sekadar tempat peribadatan. Sejatinya, rumah ibadah adalah pusat peradaban umat yang harus kita jaga dan lestarikan bersama, " tegas Mayjen TNI Lucky Avianto.

    Beliau menambahkan, keterlibatan aktif anggota TNI dalam kegiatan gotong royong dan pembangunan rumah ibadah di Papua merupakan bukti nyata kehadiran negara dalam melindungi hak setiap warga untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.

    "Kehadiran prajurit di tengah masyarakat, bergotong royong membersihkan tempat ibadah, adalah pesan kuat bahwa TNI adalah bagian dari rakyat. Kami hadir untuk melayani, melindungi, dan membangun persaudaraan, memastikan bahwa nilai-nilai luhur dan keimanan dapat berkembang tanpa rasa takut, " tutupnya, seraya mengapresiasi ketulusan Satgas Yonif 408/Sbh dalam aksi mulia ini. (jurnalis.id)

    kemanusiaan papua tni ad kerukunan umat gotong royong bantuan sosial
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    TNI di Papua: Garda Konstitusi, Bukan Penindas...

    Artikel Berikutnya

    Polda Papua Gelontorkan 165 Ton Beras Murah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jembatan Soanggama: Harapan Baru Akses Pendidikan dan Ekonomi di Intan Jaya
    Satgas 408/Sbh Harmoniskan Papua Lewat Simbol Merah Putih di Gereja
    Pos TNI Nenggeagin: Jembatan Aman Warga Papua Tengah
    Satgas Yonif 408/Sbh: Komsos Humanis Bangun Kepercayaan di Nenggeagin
    Jembatan Satgas Yonif 712: Akses Tanpa Sekat bagi Warga Intan Jaya

    Ikuti Kami