YAHUKIMO - Di jantung Papua Pegunungan, tepatnya di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, sebuah operasi militer yang terencana dengan matang telah membuahkan hasil signifikan. Satuan Tugas (Satgas) TNI, dalam sebuah tindakan yang profesional dan terukur, berhasil melumpuhkan sejumlah lokasi yang diduga kuat menjadi sarang Organisasi Papua Merdeka (OPM) di bawah Kodap XVI Yahukimo. Operasi yang berlangsung pada Sabtu (13/12/2025) ini bukan sekadar penindakan biasa, melainkan sebuah penegasan kehadiran negara demi menjamin kedamaian bagi masyarakat yang selama ini hidup dalam bayang-bayang ancaman.
Di bawah komando Koops TNI Habema, pasukan gabungan TNI bergerak sigap, memastikan setiap langkah diambil dengan presisi untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan efektivitas. Keberhasilan ini merupakan bukti nyata komitmen TNI dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah yang seringkali menjadi titik rawan gangguan. Bukan hanya melumpuhkan basis persembunyian, operasi ini juga berhasil menyita berbagai barang bukti yang mengungkap skala aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
Dari lokasi operasi, tim gabungan berhasil mengamankan sejumlah besar senjata api, baik organik maupun rakitan laras panjang, beserta ribuan butir munisi berbagai kaliber. Tak hanya itu, alat komunikasi seperti radio HT dan telepon genggam, perlengkapan optik canggih, senjata tajam tradisional, serta atribut dan simbol kelompok OPM turut disita. Dokumen-dokumen penting yang diduga berkaitan dengan aktivitas mereka, uang tunai, dan perlengkapan logistik lainnya juga turut diamankan, memberikan gambaran komprehensif mengenai operasional OPM di wilayah tersebut.
Seluruh barang bukti kini telah dibawa ke Pos Komando TNI di Dekai. Di sana, tim khusus akan melakukan pendalaman, pendataan, dan analisis lebih lanjut untuk mengungkap jaringan serta rencana ke depan dari kelompok OPM. Informasi yang terkumpul diharapkan dapat menjadi modal penting bagi aparat terkait dalam merumuskan strategi penanganan keamanan yang lebih efektif di Papua Pegunungan.
Panglima Koops TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, S.I.P., M.Si., dalam keterangannya menekankan esensi dari operasi ini.
“Operasi ini dilaksanakan secara profesional, terukur, dan sesuai aturan pelibatan. TNI hadir untuk melindungi masyarakat Papua dari ancaman kekerasan bersenjata. Kami tidak menargetkan warga sipil, dan setiap prajurit dibekali perintah tegas untuk mengedepankan keselamatan rakyat, ” ujar Mayjen TNI Lucky Avianto.
Menanggapi informasi yang beredar mengenai adanya korban dari pihak TNI, Mayjen TNI Lucky Avianto dengan tegas membantahnya.
“Kami pastikan tidak ada prajurit TNI yang gugur dalam operasi ini. Informasi yang disebarkan oleh kelompok OPM merupakan upaya membangun opini menyesatkan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, ” tegasnya, seraya memastikan bahwa klaim tersebut tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan.
TNI mengimbau seluruh masyarakat Yahukimo dan sekitarnya untuk tetap tenang dan tidak mudah terhasut oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Dukungan aktif dari masyarakat sangat diharapkan dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini. Pemerintah dan TNI berkomitmen penuh untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif, demi kelancaran aktivitas sosial serta kemajuan pembangunan di Papua Pegunungan.

Updates.