LANNY JAYA - Di tengah keheningan yang menyelimuti Kampung Wamitu, Distrik Goa Balim, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, pada Rabu, (17/12/2025), sebuah duka mendalam terasa begitu pekat. Kepergian seorang anak dari keluarga Mama Dekiteria meninggalkan lubang besar di hati sanubari yang hadir. Suasana haru membuncah, merajut kebersamaan dalam pelukan kehilangan yang berat.
Di saat genting itulah, sosok prajurit TNI dari Satgas Yonif 408/Suhbrastha (Sbh) TK Wamitu hadir menyapa. Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata kepedulian dan empati yang mendalam. Para prajurit ini tak ragu melangkah masuk ke dalam lingkaran duka, memberikan pelukan hangat dan kata-kata penguatan bagi keluarga yang tengah terpuruk.
“Kesedihan yang dirasakan keluarga dan warga adalah kesedihan kami juga. TNI akan selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam menjaga keamanan wilayah, tetapi juga dalam setiap momen duka. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, ketabahan, dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan ini, ” ujar Komandan Pos Wamitu, Kapten Inf Indra, dengan suara yang sarat makna.
Sambutan hangat mengiringi langkah para tentara. Mama Dekiteria, dengan mata berkaca-kaca namun penuh rasa syukur, tak henti-hentinya melayangkan ucapan terima kasih.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran bapak-bapak TNI yang datang mendoakan dan menguatkan kami. Dukungan ini sangat berarti bagi keluarga kami di tengah duka yang mendalam, ” tuturnya lirih.
Langkah Satgas Yonif 408/Sbh memasuki rumah duka tak hanya menjadi simbol kehadiran, tetapi juga penegasan komitmen abadi. Di tanah Papua, mereka bukan sekadar penjaga keamanan, melainkan telah menjelma menjadi saudara dan penguat. Kemanunggalan TNI dan rakyat terpancar jelas, mengukuhkan ikatan batin yang tak terpisahkan dalam setiap denyut kehidupan masyarakat.

Updates.