Satgas 408/Sbh Harmoniskan Papua Lewat Simbol Merah Putih di Gereja

    Satgas 408/Sbh Harmoniskan Papua Lewat Simbol Merah Putih di Gereja

    LANNY JAYA - Di tengah kehangatan persiapan menyambut Natal 2025, halaman Gereja Baptis Tumbupur di Kampung Tumbupur, Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Tengah, menjadi saksi bisu penyebaran semangat persatuan. Satgas Pamtas Mobile Yonif 408/Sbh Pos Tumbupur pada Senin (1/12/2025) tak hanya memasang banner Merah Putih, tetapi juga membagikan kaos bertuliskan “Indonesia” dan gelang NKRI kepada jemaat.

    Sebuah banner berukuran besar terbentang di pagar gereja, membisikkan pesan kebangsaan yang menyentuh hati: “Damai untuk Papua, Kita Adalah Papua, Kita Satu Indonesia Raya.” Tak hanya simbol, kehangatan merayap lebih jauh ketika 25 kaos dan 30 gelang Merah Putih-NKRI dibagikan usai ibadah pagi. Momen ini diisi dengan dialog singkat dan kebersamaan dalam dokumentasi bersama warga, merasakan kedekatan yang tulus.

    “Hari ini kami memasang simbol persatuan di tempat masyarakat berkumpul: gereja. Pesan damai dan kebangsaan kami sampaikan bukan dalam forum tertutup, melainkan di ruang yang hidup bersama warga, ” ujar Danpos Tumbupur, Kapten Inf Panca.

    Ia menambahkan, “Kaos dan gelang ini kami bagikan sebagai penguat pesan bahwa Papua dan Indonesia bukan dua cerita berbeda ini satu masa depan yang kami jaga bersama.”

    Suasana haru terasa saat Koordinator Pemuda Gereja, Andreas Weya (29), mengungkapkan perasaannya. Ia menilai inisiatif ini tidak hanya menciptakan rasa aman, tetapi juga membangkitkan kebanggaan identitas nasional di kalangan generasi muda.

    “Kami pakai kaos ini bukan hanya karena tulisan Indonesia-nya, tapi karena kami merasa dihormati saat bicara tentang masa depan, ” kata Andreas Weya.

    “Damai itu bukan hanya slogan, tapi waktu aparat turun sapa kami, dengar kami, lalu ajak kami bangga dengan kampung sendiri dan negeri sendiri, ” tambahnya, menekankan dampak emosional yang mendalam dari pendekatan personal.

    Tokoh Jemaat sekaligus Kepala Suku Tumbupur, Oto Lawiya, turut menyampaikan apresiasinya. Ia sangat bersyukur atas pemilihan rumah ibadah sebagai wadah pendekatan kebangsaan.

    “Gereja bagi kami tempat bicara tentang perdamaian. Saat Merah Putih dipasang di sini, itu artinya negara hormat pada cara kami berdoa dan cara kami bicara, ” ujar Oto Lawiya.

    “Yang paling penting, semuanya dilakukan tanpa paksa, tanpa jarak seperti keluarga datang bantu keluarga, ” tuturnya, menggambarkan rasa kekeluargaan yang tercipta.

    Pendeta Gereja Baptis Tumbupur, Pdt. Yonesia Tabuni, menyoroti peran ganda TNI di Papua. Menurutnya, kehadiran mereka tidak hanya menciptakan rasa aman, tetapi juga memperkuat psikologi damai di tengah jemaat.

    “Hari ini gereja kami jadi mimbar persatuan. Tidak hanya mimbar doa, tapi mimbar kepercayaan—bahwa damai Papua dibangun saat kita saling hormat dan saling percaya, ” ungkap Pdt. Yonesia Tabuni.

    “Kami berterima kasih, karena yang dibawa ke Tumbupur bukan hanya keamanan, tetapi pesan bahwa kami tetap dipandang bagian utuh dari Indonesia Raya, ” katanya, menegaskan rasa menjadi bagian dari bangsa.

    Kepala Dewan Gereja, Sabinus Sani (52), mengamini hal tersebut. Ia melihat simbol NKRI yang dibagikan menjadi penguat keyakinan warga dalam menjalankan perayaan Natal dengan damai.

    “Anak-anak muda pakai kaos Indonesia, mama-mama pakai gelang NKRI. Itu pertanda damai, bukan karena semua sama, tapi karena semua saling jaga, ” kata Sabinus Sani.

    Kegiatan yang diakhiri dengan foto bersama prajurit dan jemaat ini berlangsung aman dan tertib, tanpa laporan gangguan keamanan. Bagi masyarakat Tumbupur, momen ini menjadi bukti nyata bahwa pendekatan kebangsaan dan pesan perdamaian di Papua dapat lahir dari ruang sosial yang paling dipercaya warga: rumah ibadah.

    (Wartamiliter)

    damaiuntukpapua merahputihdigereja satgasyonif408sbh pesanpersatuanpapua kuyawagekondusif papuasatuindonesia
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Pos TNI Nenggeagin: Jembatan Aman Warga...

    Artikel Berikutnya

    Jembatan Soanggama: Harapan Baru Akses Pendidikan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Satgas 408/Sbh Harmoniskan Papua Lewat Simbol Merah Putih di Gereja
    Pos TNI Nenggeagin: Jembatan Aman Warga Papua Tengah
    Satgas Yonif 408/Sbh: Komsos Humanis Bangun Kepercayaan di Nenggeagin
    Jembatan Satgas Yonif 712: Akses Tanpa Sekat bagi Warga Intan Jaya
    Marinus Gea: Perjalanan Politik dan Pengabdian dari Daerah Pemilihan Banten III

    Ikuti Kami