PUNCAK - Di tengah hamparan hijau Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau tak henti mengukir cerita inspiratif. Kali ini, melalui program inovatif bernama 'Rosita' atau Borong Hasil Tani, mereka hadir langsung di Kampung Marilaukin, Kabupaten Puncak, pada Jumat (14/11/2025). Serda Risky Buamona bersama timnya dari Pos Marilaukin rela mendatangi lapak-lapak sederhana para mama-mama Papua, bukan untuk berjaga, melainkan untuk membeli hasil kebun mereka.
Bagi para mama di Marilaukin, 'Rosita' bagaikan embusan angin segar. Keterbatasan akses menuju pasar seringkali membuat hasil panen mereka terancam tak tersentuh pembeli. Namun, kehadiran Satgas Banau mengubah segalanya. Sayuran segar, umbi-umbian melimpah, dan aneka hasil kebun lainnya kini terserap langsung dengan harga yang pantas. Langkah ini tak hanya membuka keran rezeki bagi para petani, tetapi juga secara signifikan mendongkrak daya beli masyarakat setempat, memberikan kepastian pemasukan harian bagi keluarga.

“Selain memutar roda perekonomian warga dengan menyediakan pasar yang pasti bagi hasil kebun mereka, hubungan yang baik dan didasari rasa saling percaya ini sangat penting untuk menciptakan kondisi perbatasan yang aman dan kondusif, ” ujar Danpos Marilaukin, Kapten Inf Frincen Sinaga, menegaskan esensi program ini.
Sambutan hangat tak terhindarkan dari warga Kampung Marilaukin. Mama Perida, salah satu petani yang merasakan langsung manfaat 'Rosita', tak mampu menutupi harunya. “Terima kasih banyak untuk Bapak-Bapak TNI dari Pos Marilaukin. Bapak langsung membeli semua hasil kebun kami. Uangnya bisa untuk beli kebutuhan anak sekolah dan kebutuhan dapur. Semoga kegiatan seperti ini terus ada, ” tuturnya penuh syukur.
Program 'Rosita' kini menjadi saksi bisu kehadiran negara di garis terdepan Papua. Lebih dari sekadar menjaga kedaulatan wilayah, Satgas Banau membuktikan bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah fondasi terkuat untuk menciptakan perbatasan yang aman dan sejahtera.
(PERS)

Updates.