LANNY JAYA - Di tengah kehangatan matahari terik Wano Barat, tepatnya di halaman Gereja GIDI Kampung Andugume, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, sebuah pesan kuat terpampang jelas pada Senin (15/12/2025). Satgas Yonif 408/Sbh melalui Pos Andugume tidak hanya hadir, tetapi juga turut menyuarakan semangat persatuan melalui pemasangan banner bertema perdamaian. Tertulis dengan tinta gagah, “Damai Untuk Papua, Kita Adalah Papua, Kita Satu Indonesia Raya”, banner ini menjadi bukti nyata upaya komunikasi sosial yang menyentuh hati.
Kegiatan yang berlangsung penuh keakraban ini melibatkan langsung tokoh gereja dan masyarakat setempat. Penempatan banner di area gereja, sebuah ruang sakral dan pusat kehidupan sosial spiritual, memberikan makna mendalam bagi warga Andugume. Ini bukan sekadar simbol, melainkan pengingat akan esensi kebersamaan yang tak terpisahkan.
Komandan Pos (Danpos) Andugume, Kapten Inf Nur Ikhsan, dengan tegas menyampaikan filosofi di balik aksi sederhana namun bermakna ini. Ia menekankan kehadiran TNI bukan untuk menakut-nakuti, melainkan membawa secercah harapan dan menjadi garda terdepan penjaga stabilitas.
“Kami ingin menegaskan komitmen Satgas Yonif 408/Sbh untuk terus bergandengan tangan dengan masyarakat, memastikan Papua tetap aman, damai, dan kokoh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, ” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Inisiatif ini disambut hangat oleh pimpinan umat. Pendeta Gereja GIDI Andugume, Herinus Talenggen, merasakan getaran positif dari pesan yang disampaikan. Baginya, seruan damai ini selaras dengan ajaran iman dan nilai persaudaraan yang dijunjung tinggi.
“Pesan ini bukan hanya tulisan, namun suara hati yang mengajak kita untuk merajut kedamaian. Kami sungguh bersyukur TNI hadir dengan pendekatan yang penuh kasih. Gereja dan Satgas akan terus berjalan bersama, menjaga kerukunan dan persatuan Papua di bawah naungan Tuhan dan NKRI, ” tuturnya dengan penuh rasa syukur.
Melalui aksi pemasangan banner damai ini, Satgas Yonif 408/Sbh kembali membuktikan pendekatan humanis yang menjadi landasan tugas mereka. Di halaman gereja yang sederhana di Kampung Andugume, gema persatuan dan cinta Tanah Air terdengar nyaring. Ini adalah pengingat bahwa Papua adalah rumah kita bersama, dan kedamaian adalah tanggung jawab yang harus kita pikul bersama sebagai anak bangsa.
