Satgas Yonif 732/Banau Gebrak Papua Melek di Wangbe

    Satgas Yonif 732/Banau Gebrak Papua Melek di Wangbe

    PUNCAK - Di sudut terpencil Wangbe, Papua Tengah, sebuah inisiatif mulia tengah bersemi. Satgas Pamtas RI–PNG Yonif 732/Bana’u tak hanya menjaga garis batas negara, tetapi juga merajut mimpi di hati anak-anak perbatasan melalui program inovatif bernama “Papua Melek”. Di Kampung Wangbe, Kabupaten Puncak, pada Senin (15/12/2025), semangat belajar membuncah saat puluhan anak menyambut hangat kehadiran para prajurit yang bertransformasi menjadi guru.

    Dipimpin langsung oleh Serda Arly, kegiatan belajar-mengajar nonformal ini dirancang khusus untuk mengasah kemampuan berbahasa nasional. Dengan sentuhan metode yang sederhana, interaktif, dan penuh keceriaan, para prajurit membagikan pengetahuan dasar Bahasa Indonesia.

    Tujuannya jelas: membekali generasi muda Papua dengan alat komunikasi yang kuat, membuka cakrawala wawasan, serta menumbuhkan rasa percaya diri yang esensial untuk masa depan mereka.

    Kapten Inf Gery, Komandan Pos Wangbe, tak ragu menekankan betapa krusialnya penguasaan Bahasa Indonesia bagi masa depan anak-anak di daerah yang jauh dari pusat peradaban ini.

    “Bahasa Indonesia itu lebih dari sekadar bahasa, ia adalah jendela ilmu dan perekat persatuan bangsa. Dengan kemampuan berbahasa nasional yang mumpuni, anak-anak di perbatasan akan memiliki fondasi kokoh untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi dan mewujudkan impian mereka. Kami hadir tak hanya untuk mengamankan wilayah, tapi juga untuk turut serta melahirkan generasi penerus Papua yang cerdas dan berkarakter, ” tegas Kapten Gery.

    Sorak kegembiraan tak hanya terdengar dari anak-anak, tetapi juga merayap di hati para orang tua. Mama Yenime, salah satu warga Kampung Wangbe, mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam atas prakarsa Satgas ini.

    “Anak saya pulang dengan senyum lebar, menyanyikan lagu baru yang diajarkan bapak-bapak TNI. Kami di sini seringkali kewalahan mendampingi anak belajar karena keterbatasan kami. Kehadiran bapak-bapak TNI yang sabar mengajar sungguh sangat membantu. Kami berharap anak-anak kami semakin lancar dan percaya diri menggunakan Bahasa Indonesia, ” tuturnya penuh harap.

    Melalui program Papua Melek, Satgas Yonif 732/Bana’u membuktikan bahwa menjaga perbatasan adalah sebuah investasi jangka panjang untuk masa depan. Pendidikan menjadi jembatan harapan yang tak ternilai, memperkuat ikatan persatuan, dan membuka peluang bagi anak-anak Papua untuk tumbuh sejajar, bahkan melampaui, generasi bangsa lainnya. Ini bukan sekadar tentang pengajaran bahasa, ini tentang pemberdayaan dan penanaman asa di bumi pertiwi.

    (Wartamiliter)

    papua melek yonif732banau cerdaskanbangsa tniuntukrakyat anakpapua perbatasanri
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Satgas Yonif 732/Banau Bawa Layanan Kesehatan...

    Artikel Berikutnya

    ROSITA Satgas Yonif 732 Berdayakan Ekonomi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    31 Perusahaan Diselidiki Terkait Banjir Bandang Aceh, Sumut, dan Sumbar
    Prabowo Perintahkan Peningkatan Jumlah Polisi Hutan, Pemberantasan Ilegal Logging Diperketat
    Babinsa Skanto Turun Tangan Bantu Warga Bangun Rumah
    Hadiri Harlah Yayasan Mujibur Rahman, Kodim 1701/Jayapura: Kami Dukung Penuh Pendidikan Karakter
    TNI AD Manunggal dengan Rakyat, Inti Pesan Pada Upacara Hari Juang di Papua

    Ikuti Kami