Satgas Yonif 732/Banau: Membuka Cakrawala Pendidikan di Pedalaman Papua

    Satgas Yonif 732/Banau: Membuka Cakrawala Pendidikan di Pedalaman Papua

    PUNCAK - Di tengah keheningan Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, sebuah inisiatif mulia tengah bergema. Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI–PNG Yonif 732/Banau tak hanya hadir menjaga kedaulatan bangsa, namun juga merajut masa depan generasi penerus melalui program 'Papua Melek'. Kegiatan yang berpusat di Pos Ambobera, Kabupaten Puncak, ini menjadi mercusuar harapan bagi anak-anak di Kampung Ambobera untuk menguasai dasar-dasar literasi dan Bahasa Indonesia.

    Sejak mentari pagi menyapa, puluhan anak-anak Kampung Ambobera telah memadati area pos, wajah mereka berbinar penuh semangat. Sertu Jacob, sang penggagas program, bersama rekan-rekannya di Satgas, menyajikan materi pembelajaran dengan sentuhan yang berbeda. Pendekatan yang santai, interaktif, dan penuh keceriaan membuat proses belajar menjadi pengalaman yang tak terlupakan, mengukir huruf dan angka di benak mereka dengan lebih mudah.

    Letda Inf Ronal Lumban Gaol, Komandan Pos Ambobera, menegaskan betapa krusialnya program ini dalam misi Satgas. Ia memandang pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan.

    “'Papua Melek' adalah program berkelanjutan yang integral dengan tugas kami. Pendidikan adalah pondasi utama. Dengan membekali anak-anak kemampuan baca tulis dan Bahasa Indonesia yang baik, kami ingin membuka peluang lebih luas bagi masa depan mereka, ” kata Letda Ronal, Sabtu (15/11/2025).

    Ia menambahkan bahwa kemampuan literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, melainkan kunci pembuka gerbang persaingan dan perkembangan bagi anak-anak Papua di masa depan.

    Dukungan tak hanya datang dari para prajurit. Warga setempat turut merasakan getaran positif dari program ini. Mama Marite, salah seorang ibu di Kampung Ambobera, tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya.

    “Kami sangat senang dan berterima kasih kepada bapak-bapak TNI. Akses belajar selama ini terbatas, apalagi guru sering tidak lengkap. Dengan adanya bapak-bapak yang sabar mengajar, anak-anak jadi lebih semangat dan mulai mengenal huruf serta angka, ” ungkapnya.

    Program 'Papua Melek' ini menjadi bukti nyata bahwa kehadiran Satgas Yonif 732/Banau lebih dari sekadar penjaga keamanan. Mereka adalah agen perubahan, motor penggerak kemajuan pendidikan di wilayah-wilayah yang selama ini mungkin terabaikan. Melalui dedikasi tanpa henti, anak-anak Ambobera kini menatap masa depan dengan secercah harapan yang lebih terang. (jurnalis)

    papua melek satgas732banau pendidikanperbatasan amboberacerdas papuatengah generasicerdas
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Satgas TNI Hidupkan Semangat Belajar Anak...

    Artikel Berikutnya

    Satgas Yonif 732/Banau: Kesehatan Warga...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jembatan Soanggama: Harapan Baru Akses Pendidikan dan Ekonomi di Intan Jaya
    Satgas 408/Sbh Harmoniskan Papua Lewat Simbol Merah Putih di Gereja
    Pos TNI Nenggeagin: Jembatan Aman Warga Papua Tengah
    Satgas Yonif 408/Sbh: Komsos Humanis Bangun Kepercayaan di Nenggeagin
    Jembatan Satgas Yonif 712: Akses Tanpa Sekat bagi Warga Intan Jaya

    Ikuti Kami