PUNCAK - Menjelang perayaan Natal, semangat kebersamaan dan peningkatan kualitas hidup terpancar dari Kampung Mamere, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Yonif 732/Banau tak henti menebar kebaikan melalui program inovatifnya, “Papua Melek”. Kegiatan belajar Bahasa Indonesia ini menjadi bukti nyata kepedulian TNI dalam membangun jembatan komunikasi dan pengetahuan di wilayah perbatasan.
Diprakarsai oleh Pos Jenggeren dan dipimpin langsung oleh Serda Mudahri, program ini disambut dengan penuh antusiasme oleh anak-anak Papua. Sesi belajar yang interaktif mencakup pengenalan kosakata dasar, latihan percakapan sehari-hari, hingga pemahaman struktur kalimat sederhana yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Mamere.
Program “Papua Melek” merupakan bagian integral dari gerakan SAHABAT BANAU (Saling Hargai dan Toleransi Banau Amankan Natal dan Tahun Baru). Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan literasi dasar, tetapi juga membuka ruang dialog yang lebih luas antara personel TNI dan masyarakat di garis depan.
Kapten Inf Mahfud, Danpos Jenggeren, menekankan makna mendalam di balik kegiatan ini.
“Program ‘Papua Melek’ ini bukan hanya mengajarkan Bahasa Indonesia, tetapi juga membangun jembatan komunikasi dan memperkuat rasa persatuan. Dengan bahasa, kita membuka pintu pengetahuan dan menciptakan sinergi untuk masa depan Kampung Mamere dan wilayah perbatasan, ” kata Kapten Inf Mahfud, Selasa (2/12/2025).
“Ini adalah bentuk nyata kepedulian TNI, khususnya Satgas Banau, kepada masyarakat yang kami lindungi dan bina, ” tambahnya.
Kehadiran dan dedikasi Satgas Banau disambut hangat oleh warga. Bapak Neon, seorang tokoh masyarakat Kampung Mamere, mengungkapkan rasa syukurnya atas program yang sangat bermanfaat ini.
“Kami senang sekali dengan kegiatan ini. Banyak dari kami, terutama orang tua dan anak-anak, yang masih kesulitan berbahasa Indonesia dalam urusan sehari-hari. Dengan diajari seperti ini, kami jadi lebih percaya diri, ” ujarnya.
“Personel Satgas sabar mengajari kami. Semoga kegiatan ini terus berlanjut agar anak-anak kami bisa lebih maju.”
Melalui program “Papua Melek”, Satgas Yonif 732/Banau kembali menegaskan perannya sebagai garda terdepan tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan sosial, pendidikan, dan kehangatan kemanusiaan bagi masyarakat perbatasan Papua.

Updates.