LANNY JAYA - Di tengah keheningan lembah Nenggeagin yang diselimuti kabut pegunungan Papua, sebuah momen penuh makna tercipta. Bendera Merah Putih perlahan dinaikkan di sisi sebuah honai, rumah adat yang menjadi saksi bisu kehidupan masyarakat setempat. Kibaran lembutnya memecah kesunyian, membawa gelombang kebanggaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Seorang prajurit dari Satgas Yonif 408/Sbh di Nenggeagin berdiri teguh, menancapkan bendera kebangsaan dengan penuh penghormatan. Tindakan sederhana ini seolah menjadi pesan kuat bagi bumi Papua: bahwa negara hadir untuk dirasakan, bukan sekadar dilihat oleh Warga Kampung Nenggeagin, Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.
Selasa (02/11/2025) menjadi saksi sejarah kecil di pedalaman ini. Saat bendera Merah Putih mulai berkibar perlahan, sentuhannya terasa menyentuh hati siapa pun yang menyaksikannya. Lebih dari sekadar kain yang bergoyang tertiup angin, ia adalah simbol yang membawa pesan kuat tentang keberadaan Indonesia di pelosok negeri yang jauh dari keramaian kota, sebuah janji untuk terus mengayomi dan mencintai.
Dalam suasana haru tersebut, Danpos Nenggeagin, Kapten Inf Subur, menyampaikan pesan yang menggema di hati seluruh warga.
"Pengibaran Merah Putih di honai ini adalah bukti bahwa negara selalu hadir untuk masyarakat, di mana pun mereka berada. Kami ingin menunjukkan bahwa setiap warga di pedalaman Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia. Merah Putih ini adalah simbol cinta, persaudaraan, dan komitmen kami untuk selalu mendampingi dan membantu masyarakat Nenggeagin. Selama bendera ini berkibar, tidak ada satu pun saudara kami di sini yang kami biarkan merasa sendiri, " ujar Kapten Inf Subur, Selasa (02/11/2025).
Ucapan tersebut disambut dengan senyum hangat dari sebagian warga, sementara yang lain mengangguk pelan, tanda kepercayaan yang tulus. Di antara kerumunan, seorang warga mengungkapkan perasaannya dengan sederhana namun menyentuh.
"Kami senang sekali Satgas datang dan pasang bendera di honai kami. Baru pertama lihat bendera naik dekat rumah. Kami merasa diperhatikan… kami merasa Indonesia ingat kami, " kata seorang warga.
Kata-kata itu, meski lugas, mampu menggambarkan betapa kehadiran negara di pedalaman lebih dari sekadar program, melainkan kehangatan yang benar-benar dirasakan. Merah Putih yang terus berkibar di depan honai sederhana itu menegaskan bahwa hari itu bukan sekadar seremoni. Ini adalah perwujudan nyata cinta tanah air yang menyala di tempat-tempat yang mungkin dianggap terpencil, namun sesungguhnya sangat dekat di hati bangsa.
Di Kampung Nenggeagin, di hadapan honai yang kokoh, Indonesia berdiri teguh. Terlihat dari senyum tulus warga, ketulusan hati para prajurit, dan kibaran Merah Putih yang tak pernah lelah menceritakan makna persatuan dan keberagaman bangsa.

Jefri Jayapura