PUNCAK - Lembah hijau Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, kini tak lagi terisolasi dari sentuhan medis. Pada Kamis, (27/11/2025), Pos Sinak Kotis, di bawah komando Satgas Pamtas Mobile Yonif 142/Ksatria Jaya, membuka gerbang pelayanan kesehatan gratis dan edukasi pencegahan penyakit. Langkah ini disambut hangat oleh warga yang selama ini berjuang keras menembus medan pegunungan demi mendapatkan akses medis dasar.
Tim kesehatan Satgas bergerak gesit, mendekati warga dari rumah ke rumah, sekaligus membuka pos layanan terpusat. Pemeriksaan tekanan darah, pengecekan kondisi umum, penanganan infeksi saluran pernapasan, hingga gangguan pencernaan menjadi prioritas. Tak lupa, distribusi obat sesuai diagnosis menjadi bagian integral dari upaya penyembuhan. Kegiatan ini juga dibarengi edukasi penting tentang kebersihan air, sanitasi rumah, dan pencegahan penyakit menular yang kerap menghantui wilayah pegunungan.
Dokter lapangan yang memimpin kegiatan, Zeni Arif Wira, menekankan urgensi pendekatan pelayanan bergerak.
"Banyak warga terlambat diperiksa karena puskesmas jauh dan transportasi terbatas. Di situasi seperti Sinak, layanan bergerak adalah solusi paling realistis. Fokus kami memastikan pemeriksaan dini dan pengobatan tepat waktu, " ungkap dr. Zeni kepada media di Krepkuri. Baginya, keterbatasan infrastruktur adalah tantangan utama, bukan semata aspek keamanan.
Kepala Distrik Sinak, Simon Murib, tak dapat menyembunyikan apresiasinya. Ia menilai program ini memberikan dampak sosial yang signifikan, terutama bagi keluarga-keluarga rentan seperti ibu dan anak.
"Di musim dingin begini, anak-anak dan orang tua gampang sakit. Kalau TNI bisa datang cepat bawa dokter dan obat, warga tidak perlu lagi menempuh perjalanan berjam-jam di medan berat, " ujarnya penuh harap.
Sorak-sorai kelegaan juga datang dari Lina Gwijangge, warga Kampung Wamitu yang aktif memobilisasi kelompok mama-mama. Kehadiran tenaga medis ke kampung-kampung, menurutnya, tidak hanya menurunkan kekhawatiran, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih rutin memeriksakan kesehatan.
"Yang paling kami butuh itu cepat diobati, dan kami diajari cara jaga kebersihan. Kalau keluarga sehat, kami bisa urus kebun dan anak sekolah, " tuturnya dengan senyum merekah.
Satgas menegaskan bahwa pelayanan kesehatan ini merupakan program non-kinetik yang berjalan sinergis dengan tugas pengamanan. Keamanan wilayah menjadi fondasi agar layanan publik dan pembangunan dapat berjalan lancar. Mayjen TNI Lucky Avianto, Panglima Koops Habema, menekankan bahwa pos-pos militer di Puncak bukan sekadar simbol kekuatan, melainkan garda terdepan jangkauan layanan.
"Pos keamanan harus memberi manfaat lebih luas bagi sipil. Kehadiran dokter dan obat ke kampung bukan operasi tempur, tetapi operasi masa depan mencegah generasi kita kehilangan peluang karena akses medis yang terlambat, " tegas Mayjen Lucky, memandang jauh ke depan demi generasi penerus.
