Doa dari Ujung Negeri: Sanepa Kirim Dukungan untuk Korban Banjir Aceh

    Doa dari Ujung Negeri: Sanepa Kirim Dukungan untuk Korban Banjir Aceh

    INTAN JAYA - Di tengah hamparan alam Papua Tengah yang memukau, sebuah gestur kemanusiaan luar biasa datang dari Kampung Sanepa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya. Warga setempat tak tinggal diam melihat musibah yang menimpa saudara sebangsa di Aceh. Mereka mendatangi Pos Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 113/Jaya Sakti (JS) bukan untuk meminta, melainkan untuk memberikan sesuatu yang tak ternilai: doa dan dukungan moral bagi masyarakat Aceh yang tengah berjuang menghadapi banjir bandang. Peristiwa mulia ini terjadi pada Rabu (10/12/2025).

    Kepala Suku Moni, bapak Karpus Miggau (61), menjadi representasi ketulusan hati warga Sanepa. Dengan langkah mantap, ia hadir di Titik Kuat Sanepa, membawa pesan duka cita mendalam dan solidaritas yang tulus. Meskipun menyadari keterbatasan materi, Karpus menegaskan bahwa doa dan empati adalah bekal terbaik yang bisa mereka kirimkan melintasi ribuan kilometer.

    "Kami hanya bisa mendoakan dari Papua untuk Aceh. Semoga musibah ini cepat berlalu dan masyarakat Aceh segera bangkit, " ujar Karpus Miggau.

    Karpus tidak hanya berhenti pada ucapan. Ia telah menggerakkan seluruh lapisan masyarakat di Kampung Sanepa. Para pendeta di setiap gereja telah diinstruksikan untuk menyertakan doa keselamatan dan pemulihan Aceh dalam setiap ibadah rutin. Baginya, jarak yang memisahkan bukanlah penghalang untuk merasakan kepedihan masyarakat Aceh.

    "Kami jauh di Papua, tapi hati kami dekat dengan mereka yang sedang tertimpa bencana. Kami peduli, " imbuhnya, menunjukkan kedalaman rasa kemanusiaan yang melampaui batas geografis.

    Sikap mulia ini disambut hangat oleh Komandan Titik Kuat Sanepa, Kapten Inf Sugeng Jamianto. Ia mengapresiasi setinggi-tingginya doa dan perhatian yang diberikan warga Sanepa, memandang hal ini sebagai bukti nyata solidaritas bangsa yang perlu terus dipupuk.

    "Doa mereka adalah dukungan yang tulus dan sangat berarti. Ini menunjukkan bahwa rasa persatuan dan kepedulian sebagai sesama warga negara tidak terhalang jarak, " ujar Kapten Inf Sugeng Jamianto.

    "Semoga doa ini terkabul, musibah segera berakhir, dan Aceh dapat bangkit kembali, " tambahnya, mengamini harapan tulus dari masyarakat Sanepa.

    Kunjungan penuh haru ini menjadi saksi bisu bahwa nilai-nilai kemanusiaan dapat bersemi di mana saja, bahkan dari sebuah kampung mungil di jantung Papua. Momen ini merajut kebersamaan antara warga Sanepa dan prajurit Satgas Yonif 113/JS dalam untaian doa, mengirimkan pesan kuat bahwa Indonesia tetap satu, tak terpisahkan baik dalam suka maupun duka.

    (Wartamiliter)

    doauntukaceh sanepapeduliaceh satgas113js papuatengah solidaritastanpabatas indonesiabersatu
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Prajurit TNI Jadi Guru di Pedalaman Papua:...

    Artikel Berikutnya

    Safari Honai: TNI dan Warga Papua Bersatu...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Tragedi Kematian Warga Adat Australia dalam Tahanan, Jeritan Jiwa yang Tak Terlukiskan
    Tragedi Kemanusiaan, Angka Kematian Warga Adat di Australia Mencapai Titik Tertinggi
    Satgas Yonif 644: Semangat Belajar Siswa SMA Asologaima Terpacu
    Kemenko PM Perkuat Kolaborasi Transformasi Pemasaran UMKM dan  Program SMK Go Global
    Pelajar SMA/SMK di 3 Kota Belajar Bea Cukai

    Ikuti Kami