PUNCAK JAYA - Di tengah sunyinya Kampung Mewoluk, pedalaman Papua, suasana haru menyelimuti warga yang baru saja kehilangan sosok tetangga yang dicintai. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam, dan di saat-saat penuh kedukaan itulah, hadir personel Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 613/Raja Alam. Kehadiran mereka bukan sekadar wujud tugas, melainkan uluran tangan sesama insan yang merasakan kehilangan.
Pada Rabu (17/12/2025), para prajurit Raja Alam tak ragu melangkah ke rumah duka, mengawali kegiatan komunikasi sosial (komsos) dengan nuansa kedukaan yang kental. Ini adalah potret nyata kehadiran negara yang merangkul warganya dalam suka maupun duka, sebuah sentuhan humanis yang menghangatkan hati di tengah ujian.
Dengan hormat, para prajurit menyampaikan belasungkawa yang tulus, merangkai kata-kata penguat demi mengobarkan kembali semangat keluarga yang tengah terpuruk. Mereka hadir tak hanya dengan moral, namun juga dengan bantuan sebatas kemampuan, baik tenaga maupun perhatian yang diberikan. Setiap interaksi dijalin dengan menjunjung tinggi adat istiadat setempat, menjaga sikap dan tutur kata, memastikan kehadiran mereka membawa kekuatan dan keteduhan, bukan justru menambah luka.
Kapten Inf Ajidin, Komandan Komando Taktis (Dan TK) Mewoluk, menegaskan komitmen mendalam pasukannya. "Komsos kedukaan ini adalah bukti nyata bahwa prajurit TNI selalu ada untuk masyarakat Papua, tak hanya saat bersuka cita, namun juga saat menghadapi cobaan terberat, " ujarnya penuh keyakinan. "Medan seberat apapun tak akan menghalangi kami untuk terus merajut hubungan harmonis, yang berlandaskan kemanusiaan, kepedulian, dan rasa saling menghargai."
Bapak Medeles, Kepala Kampung Mewoluk, tak bisa menutupi rasa syukurnya. "Kami sungguh menghargai kebersamaan dan dukungan moril dari seluruh personel Yonif 613/Raja Alam. Ini membuktikan bahwa ikatan yang terjalin bukanlah sekadar tugas, melainkan hubungan kekeluargaan yang tulus, didasari kemanusiaan dan saling menghormati, " ungkapnya kepada para prajurit.
Apresiasi serupa datang dari Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang begitu terkesan dengan pendekatan humanis yang ditunjukkan Satgas Yonif 613/Raja Alam.
"Kehadiran prajurit TNI di saat duka masyarakat adalah cerminan tak terbantahkan dari kepedulian, empati, dan dedikasi TNI kepada rakyat. Kami senantiasa mendorong seluruh prajurit di lapangan untuk mengutamakan komunikasi sosial yang merangkul hati rakyat. Ini adalah jati diri TNI sebagai tentara rakyat yang selalu siap berbagi rasa, " tegas Mayjen TNI Lucky Avianto.
Melalui aksi empati yang menyentuh ini, semakin ditegaskan bahwa kekompakan dan kemanusiaan adalah perekat utama persatuan dan kedamaian di Tanah Papua. Duka yang dirasakan kini menjadi duka bersama, membangkitkan harapan baru, dan mengukuhkan rasa saling percaya antara prajurit TNI dan masyarakat Papua.

Jefri Jayapura