INTAN JAYA - Perayaan ulang tahun ke-80 Yonif 500/Sikatan tahun ini mengukir cerita berbeda. Alih-alih merayakannya di medan perang atau markas, para prajurit memilih merangkul masyarakat dengan cara yang menyentuh hati. Pada Senin, (8/12/2025), jalanan di sepanjang Poros Sugapa–Beoga, Intan Jaya, Papua Tengah, menjadi saksi bisu bagaimana para anggota Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan hadir sebagai penggerak ekonomi rakyat.
Kegiatan yang diberi nama “Rosita” (Borong Hasil Petani) ini dilakukan serentak di lima Titik Kuat (TK) Satgas. Para prajurit tidak hanya sekadar membeli, tetapi aktif membantu para pedagang, menawar dengan harga yang pantas, dan memberikan dukungan moral. Tindakan ini terasa begitu humanis, menyatukan kehangatan di tengah dinginnya udara pegunungan Papua, menunjukkan bahwa kehadiran TNI lebih dari sekadar penjaga keamanan, melainkan sebagai saudara.
Mayor Inf Redo Rahardiansyah Effendy, S.S.T.Han., S.I.P., Wakil Komandan Satgas Yonif 500/Sikatan, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan wujud komitmen satuan dalam merayakan hari jadinya sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal. Beliau merasakan langsung bagaimana interaksi ini membangun kedekatan.
“Rosita adalah simbol nyata bahwa keberadaan TNI melampaui fungsi keamanan. Kami ingin membangun bersama rakyat. Membeli hasil kebun dengan harga layak adalah cara sederhana namun efektif memotivasi mama-mama Papua untuk terus produktif, ” ujar Mayor Redo.
Mama Kristina, seorang pedagang dari Kampung Titigi, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. Baginya, bantuan ini datang tepat waktu dan sangat berarti bagi kelangsungan hidup keluarganya.
“Bapak TNI bantu kita setiap hari pasar. Sayur sudah habis di jalan sebelum sampai pasar. Sa senang sekali, ” tuturnya, senyum merekah di wajahnya sembari menggendong sang buah hati dalam noken.
Apresiasi mendalam datang dari Panglima Komando Operasi TNI Habema (Pangkoops Habema), Mayjen TNI Lucky Avianto. Ia menilai kegiatan Rosita sebagai implementasi terbaik dari operasi teritorial yang dijalankan oleh Yonif 500/Sikatan.
“Apa yang dilakukan Yonif 500/Sikatan adalah contoh sempurna bagaimana hari jadi satuan diterjemahkan menjadi kontribusi. Memborong hasil kebun mama Papua bukan sekadar transaksi, tetapi penghargaan atas martabat dan kerja keras mereka, ” tegasnya.
Mayjen Lucky menekankan bahwa penguatan ekonomi masyarakat adalah kunci utama untuk menciptakan kedamaian yang lestari di tanah Papua.
“Kesejahteraan adalah pondasi perdamaian. Ketika masyarakat merasakan manfaat langsung dari kehadiran TNI, kita sedang membangun kemanunggalan yang sesungguhnya. Inilah jalan menuju Papua yang damai, sejahtera, dan bersatu dalam bingkai NKRI, ” pungkasnya.
Pada akhirnya, kegiatan Rosita membuktikan bahwa perayaan ulang tahun satuan dapat menjadi momentum berharga untuk mempererat persaudaraan, mempercepat roda ekonomi, dan mengukuhkan kembali janji TNI untuk selalu hadir dan berbakti bagi rakyatnya.
