PUNCAK - Di tengah bentangan alam Pegunungan Tengah Papua yang menantang, Pasar Tradisional Distrik Yugumuy, Kabupaten Puncak, pada Rabu, (3/12/2025), menjadi saksi bisu kehangatan yang tulus. Para prajurit dari Pos Agengen Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya tak hanya menjalankan tugas jaga, namun merangkul erat masyarakat lewat program inovatif 'Ksatrata' atau Ksatria Borong Hasil Tani Rakyat.
Sejak fajar menyingsing, para mama-mama Papua telah berdatangan, penuh semangat menjajakan hasil panen terbaik mereka. Sayuran segar, buah-buahan tropis, dan umbi-umbian yang menjadi andalan pegunungan tersebut tertata rapi, siap dibeli. Di tengah riuh rendah aktivitas pasar, derap langkah para ksatria terdengar. Mereka memasuki pasar dengan senyum ramah dan tatapan penuh hormat, langsung menyasar lapak-lapak pedagang.
Dengan sigap, para prajurit memborong berbagai komoditas pertanian. Tindakan ini bukan sekadar transaksi jual beli, melainkan sebuah dukungan nyata yang menyentuh langsung denyut perekonomian masyarakat lokal yang tengah berjuang untuk tumbuh.
“Setiap hasil tani yang dibawa ke pasar adalah simbol perjuangan dan jerih payah warga. Kami hadir untuk menghargai usaha keras itu, membantu semampu kami, dan memastikan masyarakat merasakan bahwa TNI adalah bagian dari keluarga mereka, yang selalu siap hadir untuk meringankan beban, ” ungkap Kapten Inf Sahrul Rozi, Danpos Agengen, penuh kepedulian.
Sorak sorai sukacita tak terhindarkan. Senyum lebar menghiasi wajah para mama-mama Papua ketika dagangan mereka ludes terjual. Momen ini lebih dari sekadar bursa barang, melainkan sebuah jalinan erat solidaritas dan persaudaraan yang semakin menguat antara abdi negara dan masyarakat.
Inisiatif menyentuh ini sejalan dengan visi besar yang digagas oleh Mayjen TNI Lucky Avianto, Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema. Beliau menekankan pentingnya sinergi antara menjaga keamanan dan memajukan kesejahteraan masyarakat.
“Kehadiran prajurit di wilayah penugasan adalah multifungsi. Program seperti Ksatrata di Yugumuy ini menunjukkan bahwa kami tidak hanya menjaga tapal batas, tetapi juga menjadi pemantik ekonomi rakyat. Sinergi antara keamanan dan hati nurani adalah kunci. Kami ingin memastikan bahwa setiap tetes keringat mama-mama Papua terbayarkan, dan kehadiran TNI adalah penjamin kesejahteraan dan kasih bagi mereka, ” ujar Pangkoops Habema.
Melalui dedikasi tanpa henti, baik dalam aspek ekonomi, pelayanan kesehatan, maupun pendidikan, prajurit Yonif 142/Ksatria Jaya terus membuktikan bahwa pengabdian mereka adalah menumbuhkan senyum di setiap sudut tanah Papua, sembari menjaga negeri ini dengan segenap hati dan jiwa.
