PUNCAK - Di tengah kabut tebal yang menyelimuti Pegunungan Papua Tengah, prajurit Pos Sinak Kotis dari Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya tak gentar menembus honai-honai terpencil, membawa bukan sekadar pesan persaudaraan, melainkan denyut kehidupan baru. Melalui program inovatif Safari Honai, kehadiran mereka melampaui tugas menjaga keamanan; mereka hadir sebagai saudara yang ulurkan tangan, menawarkan pelayanan kesehatan dan asupan gizi bagi warga Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, pada Senin (1/12/2025).
Inisiatif ini menjelma menjadi oase penyejuk di wilayah yang masih bergulat dengan tantangan akses kesehatan dan kecukupan gizi. Tim kesehatan Satgas sigap menggelar pemeriksaan medis gratis, mendistribusikan vitamin serta obat-obatan sesuai keluhan spesifik warga, dan yang tak kalah penting, membagikan paket makanan bergizi yang sangat dinanti oleh anak-anak dan para lansia.
Sorak sorai riang anak-anak seketika membelah kesunyian saat pasukan berseragam loreng itu melangkah masuk. Di depan tungku honai yang hangat, terjalin dialog tulus antara tentara dan warga, sebuah momen yang menggambarkan kedalaman pendekatan TNI yang mengutamakan soft power kemanusiaan, membangun kedekatan tanpa sekat.
“Kami ingin kehadiran kami bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai saudara yang memberi manfaat. Safari Honai adalah cara kami mengetuk hati, bahwa pengabdian kami dilandasi cinta dan panggilan kemanusiaan, ” ujar Kapten Inf Redha J. K., Komandan Pos Sinak Kotis, dengan nada penuh keyakinan. Ia menambahkan bahwa di honai-honai yang mereka kunjungi, tim kesehatan kerap menangani keluhan infeksi pernapasan akibat cuaca ekstrem, kekurangan vitamin pada anak-anak, hingga masalah pencernaan yang dialami para lansia.
Kehangatan program ini terasa nyata di hati warga. Mama Agnes (50), salah satu penerima manfaat, menuturkan rasa syukurnya dengan suara bergetar. “Kami senang sekali. Bapak-bapak tentara datang bukan untuk marah, tetapi untuk kasih obat dan makanan. Kami merasa dihargai. Terima kasih, semoga Tuhan berkati, ” ucapnya, matanya berkaca-kaca. Bagi Mama Agnes dan warga lainnya, pendekatan ini lebih dari sekadar bantuan fisik; ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir, menyentuh kehidupan mereka dengan cara yang paling personal.
Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi tinggi terhadap Safari Honai, menyebutnya sebagai model pengabdian yang sangat efektif di wilayah pedalaman.
“Ini cara kami merangkul masyarakat secara langsung, masuk ke kehidupan mereka, dan menjawab kebutuhan di tengah keterbatasan. Setiap honai yang kami kunjungi adalah komitmen kami memastikan rakyat di pelosok Papua merasakan perhatian penuh negara, ” tegas Mayjen Lucky.
Ia menambahkan bahwa Satgas 142/Ksatria Jaya telah menunjukkan karakter prajurit yang sempurna: berani dalam tugas, mulia dalam hati.
“Membangun Papua harus dilakukan dengan hati dan Ksatria Jaya membuktikan, mereka bukan hanya penjaga yang berani, tetapi juga berhati mulia, ” imbuhnya.
Acara ditutup dengan doa lintas hati di salah satu honai warga, memohon kedamaian dan keberkahan bagi Tanah Papua. Tanpa seremoni formal, doa tersebut menjadi penutup yang jujur, menyatukan TNI dan warga sebagai sesama anak bangsa di bawah langit yang sama. Program Safari Honai kembali menegaskan bahwa di wilayah yang kerap terdengar sunyi, kasih dan pelayanan bisa menjadi energi paling lantang untuk merajut Indonesia dari ujung timur.

Jefri Jayapura