PUNCAK - Di tengah denyut kehidupan Kampung Jampul, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, sebuah inisiatif menyala untuk menerangi masa depan generasi mudanya. Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau, melalui program bertajuk ‘Papua Melek’, tak henti berupaya menghidupkan kembali semangat belajar anak-anak di wilayah perbatasan. Pada Senin (24/11/2025), personel Pos Jampul menggelar kegiatan belajar Bahasa Indonesia yang penuh keceriaan, sebuah langkah konkret untuk memperkuat fondasi pendidikan dasar mereka.
Serda M. Rivai, yang memimpin langsung kegiatan ini, tak hanya mengajarkan huruf dan angka. Bersama anggotanya, ia menyulap ruang belajar menjadi arena penuh imajinasi. Bernyanyi, bercerita, dan permainan edukatif menjadi senjata ampuh untuk mengunci perhatian anak-anak. Metode ini terbukti efektif, menciptakan suasana belajar yang interaktif, sekaligus menumbuhkan keberanian dalam diri mereka untuk mencoba dan bertanya.

“Anak-anak di sini memiliki semangat belajar yang luar biasa. Tugas kami adalah memastikan mereka mendapatkan pendampingan dasar yang tepat agar bisa memahami Bahasa Indonesia dengan baik, ” ujar Serda Rivai, matanya memancarkan kehangatan saat menyaksikan antusiasme para bocah.
Komitmen Satgas Banau untuk mendorong kemajuan sumber daya manusia di Papua ditegaskan oleh Danpos Jampul, Letda Inf Djemmy. Baginya, ‘Papua Melek’ bukan sekadar program sesaat, melainkan sebuah investasi jangka panjang yang krusial.
“Program ‘Papua Melek’ ini adalah investasi jangka panjang. Anak-anak yang memahami bahasa nasional akan lebih mudah melanjutkan pendidikan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Kami berkomitmen menjadikannya kegiatan berkelanjutan, ” tegas Letda Djemmy.
Inisiatif mulia ini disambut hangat oleh masyarakat setempat. Mama Neina, salah seorang tokoh mama-mama Papua, tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya. Ia mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada para prajurit TNI.
“Kami sangat senang dan berterima kasih kepada bapak-bapak TNI. Anak-anak jadi semangat belajar. Selama ini kami kesulitan mengajari Bahasa Indonesia dengan benar. Dengan adanya tentara yang mau mengajar, kami punya harapan baru untuk masa depan anak-anak kami, ” ujarnya, senyum lebar menghiasi wajahnya.
Program ‘Papua Melek’ ini merupakan bagian dari semangat SAHABAT BANAU (Saling Hargai dan Toleransi Banau Amankan Natal dan Tahun Baru), sebuah wujud nyata pengabdian Satgas Yonif 732/Banau di tanah Papua. Melalui pintu pendidikan, Satgas ini berharap dapat membuka cakrawala yang lebih luas bagi generasi muda Papua, membekali mereka untuk berkembang dan memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan daerahnya.

Updates.