INTAN JAYA - Di tengah keindahan perbukitan hijau Zanepa, Intan Jaya, Papua Tengah, kehangatan tawa tak hanya berasal dari warga lokal, tetapi juga bercampur dengan canda para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 113/Jaya Sakti (JS). Pelataran kampung menjadi saksi bisu momen akrab, di mana cerita mengalir bebas, menjembatani kesenjangan antara seragam loreng dan masyarakat pedalaman.
Program bertajuk “Jaya Sakti Menyapa” ini, di bawah komando Komandan TK Zanepa, Kapten Inf Sugeng Jamianto, bukan sekadar agenda rutin, melainkan manifestasi nyata dari program komunikasi sosial (komsos) yang berakar pada kemanusiaan. Tujuannya sederhana: merajut benang persaudaraan yang lebih kuat antara prajurit TNI dan penduduk setempat.

“Kami ingin kehadiran kami bukan hanya dirasakan sebagai aparat keamanan, tapi sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat di sini, ” ujar Kapten Sugeng penuh keyakinan saat ditemui di lokasi kegiatan, Kamis (13/11/2025).
Kegiatan ini berjalan tanpa sekat formalitas. Para prajurit asyik berbincang, menanyakan kabar, berbagi gelak tawa dengan anak-anak, bahkan tak ragu ikut bermain bola di halaman kampung. Suasana riang gembira ini menjadi bukti konkret bagaimana TNI mampu hadir dengan pendekatan yang humanis dan bersahabat.
Kapten Sugeng menekankan bahwa komsos adalah fondasi utama kesuksesan Satgas dalam menjaga stabilitas dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Ia percaya, kedamaian sejati lahir dari kebersamaan.
“Kami percaya bahwa kedamaian tidak bisa dibangun dengan jarak. Kuncinya adalah kebersamaan, saling mendengar, dan saling menghormati, ” tegasnya.
Lebih dari itu, kegiatan semacam ini menjadi jembatan emas untuk memahami denyut nadi kehidupan masyarakat, menggali langsung kebutuhan mereka, serta mengidentifikasi tantangan yang dihadapi sehari-hari.
Bapak Karpus Wandagau (51), salah seorang tokoh masyarakat Kampung Zanepa, tak mampu menyembunyikan rasa apresiasinya. Ia memuji pendekatan Satgas Yonif 113/JS yang dinilainya tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membawa energi positif dan keakraban yang menyegarkan.
“Saya sangat senang melihat Satgas begitu akrab dengan warga di sini. Mereka selalu datang dengan senyum dan canda tawa, membuat kami merasa nyaman, ” tutur Karpus dengan senyum merekah.
Sejak kehadiran Satgas di Zanepa, masyarakat merasakan perubahan yang signifikan. Rasa aman kian membuncah, dan semangat gotong royong di kampung pun kian tumbuh subur.
“Mereka bantu kami dalam banyak hal, dari kebersihan, kegiatan warga, sampai memberi semangat kepada anak-anak muda. Kami merasa dihargai, ” imbuhnya.
Bagi warga Zanepa, momen kebersamaan ini adalah anugerah. Di tengah kesederhanaan, terjalinlah kedamaian yang tulus. Tawa riang anak-anak, aroma kopi hangat dari para ibu, dan percakapan hangat para prajurit menciptakan harmoni yang indah.
“Inilah wajah TNI yang kami kenal sekarang. Mereka tidak hanya menjaga, tapi juga menemani, ” ujar Yulianus Wandik, seorang pemuda kampung yang turut larut dalam keceriaan.
Melalui program Jaya Sakti Menyapa, Satgas Yonif 113/JS terus membuktikan komitmennya sebagai garda pengayom. Bukan hanya menjaga batas negara, tetapi juga menjaga hati rakyat.
“Kami akan terus hadir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tapi juga sahabat dan mitra dalam membangun kedamaian Papua, ” tutup Kapten Sugeng, menggarisbawahi semangat pengabdian yang tak pernah padam.
(PERS)

Jefri Jayapura