PAPUA BARAT DAYA - Di tengah hamparan perbatasan yang sunyi, senyum merekah di Kampung Ayata, Papua Barat Daya. Prajurit TNI Angkatan Laut dari Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY tak hanya menjaga kedaulatan negeri, namun juga menyentuh hati warga melalui aksi sosial penuh makna. Pada Selasa (2/12/2025), sebuah momen kehangatan tercipta saat mereka menggelar program “Marinir Peduli Perbatasan” dengan membagikan ratusan baju layak pakai kepada penduduk setempat.
Sejak mentari pagi menyapa, antusiasme warga Kampung Ayata begitu terasa. Anak-anak berlarian riang, para pemuda bersemangat, dan para tetua pun turut berkumpul menyambut kedatangan para prajurit Marinir yang membawa amanah berupa pakaian untuk segala usia. Suasana persaudaraan yang tulus langsung merajut keakraban saat pembagian dimulai, mengikis jarak antara prajurit dan masyarakat.
Letkol Marinir Aris Moko, Dansatgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY, menjelaskan esensi dari kegiatan mulia ini. Ia menegaskan bahwa aksi sosial ini adalah wujud nyata komitmen Satgas dalam menopang kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan.
“Kami berharap bantuan sederhana ini dapat menghadirkan manfaat nyata bagi warga Ayata. Satgas hadir bukan hanya menjaga perbatasan, tetapi juga berupaya memberikan dampak positif serta mempererat hubungan kami dengan masyarakat, ” ujarnya penuh ketulusan.
Tak dapat dipungkiri, uluran tangan para prajurit Marinir ini disambut dengan sukacita oleh warga Kampung Ayata. Baju-baju layak pakai yang mereka terima akan sangat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, memberikan kehangatan dan senyum baru. Beberapa warga bahkan tak sungkan menyampaikan rasa terima kasih mereka secara langsung, sebuah apresiasi tulus yang terukir di wajah.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata betapa eratnya kemanunggalan TNI dengan rakyat, terutama di garis depan perbatasan. Satgas Yonif 10 Marinir/SBY bertekad untuk terus melampaui tugas menjaga perbatasan, dengan menebar kebaikan yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengukuhkan ikatan emosional, serta membangun fondasi kepercayaan yang kokoh antara para penjaga negeri dan penduduk Papua Barat Daya.

Jefri Jayapura