TNI Sulap Teras Rumah Jadi Sekolah Gratis di Pedalaman Papua

    TNI Sulap Teras Rumah Jadi Sekolah Gratis di Pedalaman Papua

    LANNY JAYA - Suasana haru menyelimuti teras rumah-rumah sederhana di Pos Dal, Kabupaten Lanny Jaya, Pegunungan Tengah Papua, pada Jum'at (28/11/2025). Di tengah aktivitas komunikasi sosial yang lazimnya berfokus pada keamanan, Satgas Yonif 400/Banteng Raiders justru merintis inisiatif baru yang menyentuh hati: membuka kelas membaca gratis bagi warga yang belum melek aksara. Para prajurit dengan penuh dedikasi turun tangan menjadi guru dadakan, mengubah dialog tentang tantangan keamanan menjadi gerakan pemberdayaan pendidikan di akar rumput.

    Awalnya, kegiatan ini menitikberatkan pada dialog situasi keamanan dan pemenuhan kebutuhan warga. Namun, saat prajurit menyadari banyaknya orang tua dan anak-anak yang masih kesulitan mengenali huruf dasar, sebuah gerakan literasi pun lahir. Inisiatif ini timbul dari kepedulian mendalam terhadap kondisi masyarakat setempat.

    “Kami masuk dari rumah ke rumah untuk mendengar langsung kondisi kampung. Namun, ada satu hal yang langsung terasa—masih banyak warga yang ingin sekali belajar membaca, tetapi tidak memiliki tempat dan guru yang memadai. Kami pun sepakat untuk memulainya dari huruf, dari hal yang paling mendasar, ” ungkap Danpos Dal, Letda Inf Prapdi S, dengan senyum tulus usai mengajar abjad di salah satu rumah warga.

    Kehadiran TNI di Kampung Dal ternyata membawa dampak yang jauh melampaui sekadar menjaga keamanan. Jery Namiangge, salah seorang tokoh masyarakat setempat, tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

    “Kami sangat bersyukur TNI ada di sini. Mereka tidak hanya menjaga kami, tetapi juga sigap membantu jika ada kesulitan. Namun, yang paling menyentuh hati kami adalah kesediaan mereka untuk mengajari kami membaca. Ada orang tua yang tadinya malu mengakui ketidakmampuannya, tetapi para tentara tidak menghakimi, mereka mengajar dengan sabar, ” tutur Jery dengan mata berkaca-kaca.

    Dukungan serupa datang dari Jery Namiangge, tokoh pemuda kampung. Ia mengungkapkan bahwa kelas membaca ini telah menumbuhkan kepercayaan diri baru di kalangan warga.

    “Selama ini banyak yang merasa takut memegang buku, takut salah, bahkan takut ditertawakan. Hari ini, kami melihat para tentara duduk di lantai, mengajari huruf satu per satu. Hal itu membuat kami jadi berani. Ini bukan sekadar belajar membaca, ini adalah tentang memulihkan harga diri kami, ” ujarnya penuh haru.

    Menegaskan komitmennya, Letda Inf Prapdi S menyatakan bahwa program ini akan terus berjalan secara berkelanjutan, meskipun mengandalkan sumber daya yang terbatas.

    “Kami tidak akan menunggu fasilitas yang sempurna. Yang terpenting adalah proses belajarnya bisa terus berjalan. Saat ini kami tengah menyiapkan sudut baca di pos kami dan merancang sistem pengajaran bergilir. Kami ingin kampung ini tidak hanya aman, tetapi juga memiliki masa depan yang cerah melalui literasi, ” tegasnya dengan keyakinan.

    Kegiatan komunikasi sosial dan kelas membaca ini berlangsung dalam suasana yang akrab dan tanpa sekat, mencerminkan pendekatan humanis yang diusung TNI dalam setiap operasi teritorialnya di wilayah Dal.

    (Wartamiliter)

    rumahbacadal tnijadiguruaksara bantengraidersmengabdi dalmelekaksara papuabangkitmembaca tniuntukrakyat
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Kembali Belajar di Kelas Darurat TNI dan...

    Artikel Berikutnya

    Bandara Nenggeagin Hidup Lagi Pasca 2 Tahun...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Satgas 408/Sbh Harmoniskan Papua Lewat Simbol Merah Putih di Gereja
    Pos TNI Nenggeagin: Jembatan Aman Warga Papua Tengah
    Satgas Yonif 408/Sbh: Komsos Humanis Bangun Kepercayaan di Nenggeagin
    Jembatan Satgas Yonif 712: Akses Tanpa Sekat bagi Warga Intan Jaya
    Marinus Gea: Perjalanan Politik dan Pengabdian dari Daerah Pemilihan Banten III

    Ikuti Kami